Di rumah kecil terbuat dari anyaman bambu disamping selokan Mataram, tepatnya di Kutu Asem Rt 03 Rw 17 Kel.Sinduadi kec. Mlati kab. Sleman DI Yogyakarta, Ibu Sutarmi hidup bersama suami, dua anak beliau, dan kedua orang tuanya.

Mereka tinggal disebuah rumah kecil di samping sungai/selokan yang nampak berantakan dan agak kumuh, rumah yang dibangun diatas tanah milik Dinas Perairan itu sudah turun temurun dihuninya.

Dahulunya Ibu Sutarmi berjualan nasi sayur setiap pagi dari mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan 09.00 WIB, guna mencukupi kebutuhan keluarga. Suami beliau bekerja sebagai sopir dengan penghasilan tidak menentu.

Dikarenakan ibunya yang sering sakit-sakitan hingga harus rawat inap di Rumah Sakit, maka Ibu Sutarmi memutuskan untuk tidak berjualan kembali. Bahkan beliau menjual semua beberapa peralatan yang digunakan untuk berjualan. Biaya yang dibutuhkan untuk berobat di Rumah Sakit ternyata tidak sedikit, sehingga memaksa Ibu Sutarmi untuk berhutang kepada rentenir.

Usai pengobatan Ibunda, Ibu Sutarmi terjerat hutang jutaan rupiah. Tak jarang rentenir berwajah garang bolak-balik mendatangi rumah beliau dengan suara yang keras. Hingga menyebabkan kedua anaknya merasakan ketakutan yang hebat. Saat ini Ibu Sutarmi ingin berjualan lagi seperti sedia kala agar mampu melunasi hutang-hutang beliau kepada rentenir.

Mari, bantu Modal Usaha Warung Bu Sutarmi, caranya:

1. Isi nominal donasi

2. Klik tombol hijau “SUMBANG SEKARANG”

3. Pilih Metode Pembayaran

4. Transfer ke nomor rekening yang muncul dan bantu sebarkan melalui media sosial Anda.

Terima kasih atas segala niat dan bantuannya. Semoga Allah selalu memudahkan hidup kita. Barangsiapa memudahkan hidup orang lain, hidupnya akan dimudahkan oleh Allah SWT.